Fly with your imajination

Thursday, February 29, 2024

ANAK TOKO - Khodam


Sangat disarankan memberi kritik dan saran.

Main : Tini, Mila, Mulyadi, Agus, Ridho
Rate: T
Genre: Slice of Life
WARNING: AU, OOC, OC, typo, alur GaJe cerita se-mau-gue.
Story by
MICKEY139




SUMMARY :

Kisah para kacung alias anak toko yang ditempatkan di minimarket desa. Desa itu agak sepi, apalagi saat malam. Rata-rata aktivitas di lakukan saat pagi hingga jam delapan malam. Di sana tidak ada hiburan. Jadi, hiburan satu-satu nya anak toko adalah ketika pembeli datang ke toko.

~happy reading~



Malam makin larut. Bulan di luar makin menanjak. Untungnya, cuaca sedang aman. Tidak dingin atau panas, sehingga tidak ada gerakan tambahan seperti mengipas atau malas bergerak karena kedinginan.

Tidak ada suara selain binatang malam yang saling bersahutan. Toko benar-benar sangat sepi pelanggan. Yah, wajar saja karena minimarket mereka berada di pelosok yang kalau malam orang-orang lebih memilih beristirahat ketimbang keluyuran atau sekedar nongkrong di kafe pinggiran.

Selamat datang di April Mart. Mila menyapa pelanggan sambil tersenyum. "Ada yang bisa saya bantu, Nek?"

Nenek itu diam sejenak. Dia memperhatikan Mila dengan pandangan menyelidik. Lalu tidak lama dia menunduk seperti memberikan salam.

"Salam saya, Nyai." celutuk nenek itu tiba-tiba.

Mila menaikkan salah satu alis, tidak mengerti. Namun, hanya beberapa detik setelah kebingungannya, Mila kemudian mengabaikan kata-kata nenek itu karena berpikir kalau nenek itu ingin mengerjainya.

"Ada yang bisa saya bantu, Nek?" Sekali lagi Mila bertanya dengan nada yang ramah. Namun, nenek itu tidak lagi menyahut dan memilih diam. Sampai seorang pemuda masuk lalu menghampiri nenek itu.

"Nek, ngapain ke sini? Kan bisa minta ke Aan." kata pemuda itu lembut.

Nenek itu tak menyahut dan memilih menunjuk ke arah Mila. "Ada Nyai."

Pemuda itu melihat Mila dengan kening mengkerut sebelum mengangguk pelan.

Sementara Mila yang jadi objek kedua orang di hadapannya sudah mulai merasa agak risih.

"Ah, maaf ya, Mbak. Jangan hiraukan nenek saya. Dia memang begitu."

Mila mengangguk memaklumi. "Tidak apa-apa." katanya sambil tersenyum.

"Kalau begitu kami permisi, Mbak. Nyai."

"Eh?"

Nyai?

Tiba-tiba saja Mila jadi merinding.

Mickey139


Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com