Fly with your imajination

Sunday, July 24, 2022

SCHOOL OF MAGIC - JALAN SETAPAK


ORIGINAL FICTION
WARNING: AU, OOC, OC (sedikit) typo (mungkin banyak), alur GaJe, (masih perlu banyak belajar)
SCHOOL OF MAGIC 
@mickey139
Mohon maaf jika ada kesamaan ide cerita

Don't Like Don't Read

 


::: 

"Aku tidak ingat pengawas mengatakan kalau hari ini adalah hari ujian."
 
Amber mengomel begitu tahu saat dini hari ketika dia membuka mata, dia tidak lagi berada di atas ranjang yang empuk di balik selimutnya. Dia dan teman-teman party-nya sudah berada di atas tumpukan daun-daun kering di tengah hutan yang lembab. Sinar bulan hanya menerangi di sela-sela daun pohon yang rimbun. Dan udara di sana cukup membuat tubuh mereka menggigil kedinginan. Untungnya orion, ketua party mereka cepat tanggap dan membakar api unggun.
 
Mereka cukup beruntung karena hutan itu dipenuhi serbuk tanaman Fos yang memberikan penerang, beberapa pakis yang tumbuh di sekitar pohon juga memberikan penerangan lain. Tidak ada suara hewan atau pun tanda-tanda keberadaan monster. Tetapi, mereka cukup kesulitan menentukan waktu karena tidak bisa melihat bulan secara langsung.
 
Perlengkapan mereka sudah siap. Tas penyimpanan mereka berada di sisi mereka ketika bangun, dan isinya lengkap ketika dicek. Kecuali baju yang mereka pakai saat tidur tidak terganti. Baju itu disiapkan oleh pengawas. Mungkin karena baju itu, mereka tetap bertahan dalam cuaca malam yang dingin.
 
"Apa pengawas juga bilang kapan kita akan diuji?" Aleia membalas dengan pertanyaan lain. Gadis bermata hijau lumut itu juga kesal karena kenyamanannya terganggu. Dia baru saja merasakan kenikmatan mandi air hangat dan empuknya tempat tidur ketika tiba-tiba dia dikirim ke tempat yang tidak ada siapa pun yang tahu. Hutan aneh dengan udara yang tidak biasa. Untungnya, hidungnya bisa menerima bau itu.
 
"Sudahlah. Kalian protes keadaan kita juga tidak akan berubah."
 
Orion juga sebenarnya sangat kesal dengan keadaan mereka yang tiba-tiba, tetapi sebagai ketua dia tidak bisa ikut larut dengan menyalahkan sistem ujian yang tiba-tiba. Sejak awal mereka sudah diberitahu bagaimana keadaan ketika mengikuti ujian kenaikan tingkat, tidak ada seorang pun yang tahu pasti bagaimana dan kapan ujian itu akan dimulai, bahkan pembimbing mereka pun tidak tahu.
"Apa kita tidak melupakan sesuatu?"
 
Levi menyela ketika pandangannya tidak menemukan satu objek familiar yang dia cari. Laki-laki bertubuh besar yang sering membuat keributan di antara mereka tidak ada di sana.
 
"Kalau yang kau maksud itu Arez, setelah bangun dia langsung pergi berkeliling mencari tahu keadaan di sini." Orion menyahut sambil membereskan barangnya-barangnya yang tadi dia bongkor dari tas penyimpanan.
 
"Kalau kalian sudah selesai, kita juga harus berpencar dan mencari tahu tentang keadaan di sini. Dan karena aku tidak merasakan keberadaan monster, kita tidak perlu pergi dengan grup. Tapi, kalau kalian takut, tidak masalah untuk pergi bersama." Orion menunjuk pakis yang bersinar menghasilkan cahaya orange dan di sampingnya ada tanaman merambat berwarna putih mengkilap, di pucuk daunnya ada cahaya hijau. Itu adalah tanaman erphys fairy atau peri tanaman. "Kita bertemu di sana setelah satu jam. Aku akan pergi ke utara, tadi Arez pergi ke selatan." Setelah itu Orion bergerak menjauh.
 
Amber, Aleia, dan Levi saling berpandangan kemudian memilih jalan masing-masing.
 
...
 
Jalan setapak yang dilalui amber tampak terlalu rapi untuk dikatakan bahwa tidak ada penghuni di hutan itu. Tanaman-tanaman merambat di antara pepohonan, rumput-rumput liar yang ada di pinggir jalan setapak, dan bunga Magnolia yang bersinar dengan sangat menakjubkan di beberapa pohon. Jelas sekali yang tinggal di hutan itu adalah peri. Bunga Magnolia adalah salah satu bunga yang hanya bisa tumbuh di tempat yang kadar mana-nya cukup murni. Dan salah satunya adalah hutan peri. Inilah alasan kenapa mereka tidak menemukan satu pun hawa keberadaan monster di tempat itu. Tapi, bukankah hutan peri tidak mengizinkan siapapun untuk masuk?
 
Amber memperhatikan di atas, pada langit yang tertutupi dedaunan. Di sana Amber melihat ada sesuatu yang sedari tadi mengikutinya dan dia tidak tahu apakah itu benda atau peri yang mengubah bentuk tubuhnya untuk mengawasi amber. Bentuk benda itu seperti bola mata dan Amber belum pernah membaca di buku manapun ada peri yang mengubah bentuknya jadi sebuah benda. Kebanyakan mereka menyerupai hewan suci atau manusia, jika kelas mereka sudah berada di tingkat atas.
 
Dan, karena benda itu tidak memberikan ancaman, Amber mengabaikannya. Amber juga tidak sempat memberitahukan teman party-nya karena itu, dan kini dia menyesal. Padahal, ada kemungkinan benda itu bisa memberikan petunjuk kepada mereka. Jadi, tanpa membuang waktu, Amber melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi, melompat dan meraih benda itu. Namun, hanya sedetik setelah berada di dalam genggamannya, benda itu berubah jadi debu dan menghilang.
 
Amber berdecak, gadis kucing itu sangat kesal tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi, kekesalannya itu hanya beberapa detik ketika di depannya tiba-tiba mencuat akar tanaman dari tanah dan perlahan membentuk wujud serupa manusia. Amber tidak tahu, apakah sosok di hadapannya itu adalah peri atau monster panggilan, namun dia tetap memasang kuda-kuda. Bersiap menyerang jika ada gerakan mencurigakan dari sosok itu.
 
Langit bergemuruh 
Awan hitam bergulung 
Halilintar menyambar

Bunga berguguran 
Darah mengalir 
Membasuh jiwa yang kering

Gerbang kedengkian terbuka 
Membawa para jiwa serakah

Terbukalah
Terbukalah 
Terbukalah

Amber tidak tahu apa yang dikatakan sosok itu, tetapi instingnya mengatakan bahwa hal itu berbahaya. Maka dari itu, tidak mau menunggu sampai sesuatu terjadi, Amber tiba-tiba mengambil langkah seribu, secepat kilat melesat menjauh. Namun, hal itu percuma. Tubuh Amber tiba-tiba tidak bisa bergerak. Sekuat apapun dia mencoba, tubuhnya hanya bisa mematung dan menyaksikan ketika jalan setapak yang dia lalui tadi perlahan ditelan oleh cahaya yang muncul dari ujung jalan, kemudian menelan tubuhnya.

... 

Mickey139


Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com