Fly with your imajination

Sunday, February 8, 2015

Jenis-Jenis Kimono

source image : Google


Pakaian khas Jepang adalah kimono. Kimono dipakai oleh orang Jepang hanya pada waktu tertentu saja. Misalnya pada waktu “sejin shiki” (hari kedewasaan), “kekkon shiki” (hari pernikahan), “nyugaku shiki” (hari penerimaan murid baru). Pada saat itu banyak wanita yang memakai kimono. Kimono (着物) adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang). Menurut Japan Encylopedia di dalam kutipan di atas, kimono merupakan pakaian nasional negara Jepang yang dipakai oleh para perempuan maupun lakilaki. Bentuk kimono menyerupai jubah panjang yang terbuka di bagian depan. Di dalam pemakaiannya, sisi bagian kiri selalu berada di bagian atas. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.

Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan.

Awalnya saya pikir kimono itu semuanya sama karena bentuknya yangmirip-mirip, tetapi setelah di telusuri ternyata kimono memiliki banyak jenis dan dipakai pada acara tertu pula. Selain itu, kimono juga dipakai untuk menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.

1. Yukata

Yukata adalah jenis kimono nonformal Jepang yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis yang dipakai untuk kesempatan santai di musim panas. Yukata dibuat dari bahan katun yang mudah dilewati angin, agar badan menjadi sejuk disore hari atau sesudah mandi malam dengan air panas di Jepang.

Orang Jepang mempunyai tradisi untuk mandi dengan air panas sebelum tidur, oleh karena itu Yukata juga dikenakan sebagai pakaian tidur. Di setiap kamar hotel, penginapan ala Jepang (ryokan) dan pemandian air panas (Onsen), umumnya disediakan Yukata.

2. Tsumugi (紬)

Tsumugi (紬) adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai adalah kain hasil tenunan sederhana dari benang katun atau benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar. Kimono jenis ini tahan lama, dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang.


3. Iromuji

Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.

4. Furisode (振袖)

Furisode kimono merupakan kimono yang sifatnya formal yang dikenakan oleh wanita yang belum menikah, corak dan warnanya meriah dan terang bahannya terbuat dari kualitas sutera yang baik. Satu hal yang membedakan furisode kimono ini dengan kimono lainnya adalah furisode memiliki lengan yang panjang yang hampir menyentuh tanah. Pada umumnya harga seperangkat furisode beserta seluruh perlengkapannya sekitar $ 15000, itupun tergantung kualitas bahan ,desain dan pembuatannya.

5. Tomesode (留袖)

Tomesode (留袖) adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Tomesode dari kain krep berwarna hitam disebut kurotomesode (tomesode hitam), sedangkan tomesode dari kain krep berwarna disebut irotomesode (tomesode warna). Menurut urutan tingkat formalitas, tomesode adalah pakaian paling formal setara dengan baju malam. Istilah tomesode berasal tradisi wanita yang sudah menikah atau sudah menjalani genbuku untuk memperpendek lengan furisode yang dikenakannya semasa gadis.

6. Hōmon-gi (訪問着)

Hōmon-gi (訪問着, arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru

7. Komon (顧問)

Komon (顧問) adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-kecil yang berulang. Komon dikenakan untuk menghadiri pestareuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

8. Kimono Kuromontsuki

Kimono ini adalah kimono yang didesain khusus untuk laki-laki sehingga tidak ada pita besar yang diikatkan di bagian belakangnya. Dan biasanya kimono jenis ini hanya memiliki warna-warna yang gelap seperti hitam, coklat dan abu-abu.

Jadi, ternyata tiap kimono itu memiliki beragam jenis, tergantung acara apa yang ingin dikunjungi juga termaksudumur dan status. 

semoga artikelini berguna. Kritik dan saran atau  tambahan silahkan.

Source :
Norio, Yamanaka.1982. The Book of Kimono.
http://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_encyclopedias
http://wikipedia.org
ada juga sumber dari jurnal, namun saya tidak tahu nama jurnalnya.
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com