Fly with your imajination

Sunday, May 17, 2015

Cinta Dalam Diam II

hai... kembali lagi dengan mickey.
moga cerita ini bisa menghibur.


CINTA DALAM DIAM
.
.
.
.
^,^ ~ Happy Reading ~ ^,^
.
.
.

Tau bagaimana perasaan saat orang yang selama ini kamu kagumi menyatakan perasaannya padamu? Yap, hanya satu kata yang bisa menggambarkan itu semua. Bahagia, tentu saja. Tetapi rasa bahagia itu mungkin tidak akan terasa ketika dia menyatakannya dengan kebohongan ataupun penuh ragu.

“Aku suka kamu dan jadilah kekasihku!?” Ucapnya sambil memegang kedua tanganku. Pernyataan yang telah lama ku tunggu-tunggu, pernyataan yang hanya dalam angan-anganku selama empat tahun ini akhirnya ku dengarkan dari bibirnya. Tentu saja aku bahagia namun... “Maaf, aku tidak bisa.” Hanya kalimat itu yang bisa ku lontarkan sebagai jawaban atas pernyataan atau mungkin permintaannya.

Kamu bisa mengatakan kalau aku bodoh, tolol, atau apapun, karena sudah menolak orang yang selama ini ku cintai diam-diam. Kamu pasti kecewa jika melihat aku yang dengan bodohnya pergi setelah mengucapkan kalimat itu, tanpa alasan sebagai tambahannya.

Tetapi aku tidak menyesal. Entahlah. Aku hanya merasa kalimat yang dia ucapkan terasa hambar, tidak ada debaran gila yang menyerangku, tidak ada desiran aneh yang merambat di dadaku bahkan di matanya pun tidak bisa ku lihat adanya kesungguhan ketika mengucapkan kalimat itu malah terkesan datar.

Dia hanya terdiam mendengar ucapanku, mungkin tidak menyangka aku akan menjawabnya seperti itu. Ku lepaskan genggaman tangannya dan beranjak pergi. Tak ada sepatah kata yang terlontar dari mulutnya ketika aku sudah menjauh darinya. Tak ada genggaman tangan untuk kedua kalinya untuk mencegahku pergi. Dia hanya terdiam, tak beranjak sedikitpun dari tempatnya.

Ku rasakan ada perasaan aneh yang muncul di dadaku menjalar ke seluruh tubuhku. Perasaan tidak nyaman dan terasa sesak. Aku tidak tahu ternyata rasanya seperti ini ketika menolak orang yang sudah lama dikagumi bahkan dicintai. Dan terlebih lagi ketika dia tak sedikitpun mengejarku yang sudah menjauh darinya, tak memberiku alasan kenapa dia menyatakan perasaannya padaku dan lebih memilih berdiam diri di sana.

Dan itu rasanya sakit seakan sedang dipermainkan olehnya.

Siapapun akan merasa sakit bila berada pada posisiku. Aku merasa seperti pungguk yang merindukan sang bulan, namun bulan itu seakan sedang mempermainkanku. Menyuruhku mendekatinya walau dia tahu aku tidak bisa bergerak. Dia menyatakan perasaannya dan menyuruhku menjadi kekasihnya namun tak menunjukkan kesungguhannya.

Dan aku merasa sangat bodoh karena mengharapkan dia untuk segera menyusulku dan kembali mengucapkan kalimat itu, padahal aku tahu dia tidak mungkin melakukan itu, karena semua perkataannya itu hanyalah sebuah kebohongan...

Dan itu sangat menyesakkan.

Aku tidak tahu kenapa dia malah memilihku dan mengucapkan kalimat itu padaku. Selama ini kami berinteraksi seperti biasa, tidak ada kesan apapun, pendekatan apalagi. Terlalu datar sebagai alasan atas pernyataannya itu. Aku tidak tahu aku yang bodoh atau dia yang terlalu peka terhadap tingkahku yang mungkin tanpa ku sadari menunjukkan tanda-tanda kesukaan terhadapnya dan mengungkapkan itu sebagai balasannya.

Memikirkannya membuatku semakin sesak. Aku bodoh, aku tolol, aku...

Aku tidak tahu kenapa aku memilih dia sebagai pengisi kekosongan dalam hatiku. Aku tidak tahu bagian mana dari dirinya yang sudah membutku menyukainya bahkan rela menunggunya selama bertahun-tahun dalam diam. Dia hanya seorang laki-laki biasa, walau manis namun tak semanis actor dalam drama korea, tidak keren bahkan terkesan lembut namun tidak seperti perempuan.

Aku bodoh karena menyukainya bahkan mencintainya. Menunggunya selama bertahun-tahun dalam kebisuan bahkan teman dekatku pun tak ada yang tahu.

Tak terasa langkah kakiku telah jauh meninggalkan dia dan tak ada tanda-tanda dia akan menyusulku. Ku eratkan jaket tebalku untuk mengurangi udara dingin yang berhembus. Entah kenapa udara malam ini terasa sangat dingin bahkan dengan jaket pun masih terasa dingin. Ah... Atau mungkin karena pengaruh kalimat penolakanku tadi. Tanpa sadar setetes cairan bening jatuh dari sudut mataku.

Apakah ini adalah akhir dari kisahku yang mencintai seseorang dalam diam?


Baca juga :baca Four Years of Waiting dan Melepasmu
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com