REPUBLISH
Please enjoy it
***
Langit tampak marah dengan guntur yang bergemuruh. Kilat saling sahut bersahutan dengan hujan yang terus menghantam bumi dengan derasnya.
Langkah-langkah itu tampak begitu berat, berlari menyusuri lorong-lorong temaram. Tetes-tetes keringat semakin bercucuran. Nafas pun semakin ringkih karena lelah yang menghantam tubuh.
Di belakangnya seorang wanita bergerak ringan mengikutinya. Ada sebilah pisau di tangannya yang berkilat ketika tertempa cahaya. Seringai wanita itu muncul ketika jarak mereka semakin dekat.
Di belakangnya seorang wanita bergerak ringan mengikutinya. Ada sebilah pisau di tangannya yang berkilat ketika tertempa cahaya. Seringai wanita itu muncul ketika jarak mereka semakin dekat.
"Kenapa Baby?"
Detak jantung pemuda itu semakin menggila tat kala wanita itu hanya berjarak beberapa langkah darinya.
"Kenapa kau lari?"
Laki-laki itu sungguh kelelahan, namun berhenti hanya akan membuatnya berakhir tragis.
"Ain, apa yang merasukimu?" teriaknya frustasi.
Lalu tiba-tiba perempuan itu berhenti. Tampak heran, "Aku hanya ingin memberimu kue ulang tahun, kenapa kau lari?"
"Eh?"
Kendari, 1 November 2019
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
0 komentar:
Post a Comment