Fly with your imajination

MR. RIGHT IN NEIGHBORHOOD - 1

CHAPT LENGKAP SELANJUTNYA


♥♥♥

BAB 1
"Bagiku, cinta yang sempurna adalah menjalani hidup bersamamu." 
~Prince Charming Next Door~

Aku bertemu Darren sepuluh tahun lalu saat masih kuliah di universitas yang ada di kota Ladex, provinsi Orphan. Ia bukan mahasiswa di kampusku, tetapi temannya membawa Darren saat kami berjanji di kafe dekat kampus.

Sifatnya kalem dan tak banyak bicara, tetapi ia sangat baik dan perhatian hingga membuatku tertarik. Kami dekat berkat itu. Dia sering datang ke kampus untuk menemuiku, dan tentu saja bersama dengan temannya. Beberapa minggu setelah kami resmi berkencan, ia tiba-tiba pergi tanpa kabar.

Aku tidak tahu kemana ia pergi, bahkan Alex yang selalu bersamanya juga tidak tahu. Hingga dua tahun setelahnya kami dipertemukan kembali. Aku ingin bertanya kenapa ia tiba-tiba pergi dan tidak memberi kabar, tetapi sayang ia bahkan tidak mengingatku. Kebersamaan kami beberapa bulan itu seperti tak pernah ada.

Bertahun-tahun terlewat tanpa ada kejelasan, dan kami kembali berpisah. Sejujurnya, aku tidak pernah lagi berharap bertemu dengannya, tetapi takdir berkata lain. Bukan hanya pertemuan biasa atau berteman kembali, kami bahkan menjalani sebuah pernikahan.

Ini semua karena kakeknya. Beliau ingin Darren tak kesepian jika nanti ia pergi lalu memilihku sebagai pasangannya. Aku pun tak tahu alasan kakek memilihku, beliau selalu menghindari topik itu jika aku bertanya. Namun, setelah beberapa hari pernikahan, Darren tak pernah sekali pun pulang kerumah dan membuatku berharap pada semu.

♥♥♥

Sudah tengah malam dan samar-samar aku merasakan gerakan dari seseorang di sebelahku. Suasana kamar yang gelap membuatku sulit melihat siapa orang itu, tetapi aku sadar, orang itu adalah Darren. Suamiku.

"Kapan kau kembali?"

Tak ada suara hanya ada gerakan Darren yang melepas pakaiannya lalu belum sempat aku berpikir, Darren sudah menindihku. 

"A, apa yang kau lakukan?" Meski suasana gelap, aku bisa merasakan aura intimidasi dari Darren. Tak pernah sekali pun aku berpikir pertemuan pertama kami setelah perayaan pernikahan akan seperti ini dan tentu saja secara naluri aku berusaha memberontak. 

"Jangan berpura-pura." bisiknya penuh murka. Sebelah tangannya menekan kedua tanganku di atas kepala, sementara tangan lain mengangkat daguku. "Aku tahu kau menginginkan ini? Kalau tidak, kau tidak mungkin terus-menerus mengeluh pada kakek karena aku tidak pernah pulang ke rumah."

"Ti, tidak. Kau salah." Aku benar-benar ketakutan sekarang dan tidak mengerti. 

Darren mengangkat kepalanya. Sinar dari bulan memantulkan bola matanya. Indah, tetapi mengerikan di saat bersamaan. "Salah?" ejeknya. Bau alkohol tercium dari mulutnya.

Lalu tanpa peringatan Darren menarik selimut kemudian merobek bajuku. Tangannya yang dingin perlahan menjelajah di tubuh telanjangku. Tidak ada kelembutan di setiap geraknya dan rasanya tulang-tulangku akan retak akibat rasa sakit yang ia berikan. Tetapi, apa yang bisa kulakukan? Tidak ada. Aku hanya menunggu hingga ia puas dan melepasku. 

♥♥♥

Pagi hari, aku berusaha menyangkal apa yang terjadi semalam hanyalah mimpi buruk. Tidak mungkin Darren seperti itu, dan lagi aku tidak mendapati Darren di sebelahku, tetapi rasa sakit di sekujur tubuh dan gaun tidur yang sudah robek dan tercecer di lantai menamparku pada kenyataan. 

Beberapa menit aku merenung. Menerka alasan mengapa Darren berubah, lalu aku sadar, aku tidak tahu apa-apa mengenai Darren. 

Sedikit menghela, aku bangkit, memasuki kamar mandi, dan membersihkan tubuhku. Setelah memakai pakaian, aku menuju lantai bawah untuk sarapan. Tetapi, di pembelokan lantai bawah aku melihat punggung Darren yang sedang menelpon.

Secara tidak sadar aku menghentikan langkah ketika ingatan semalam melintas di kepala. Aku belum siap bertemu dengannya.

Sekitar satu menit kemudian, pelayan menghampirinya. Menunggu sampai Darren menyelesaikan panggilan telepon.

"Tuan, mobil Anda sudah siap." kata pelayan itu sambil menunduk. 

"Baiklah." Darren berjalan, melewati pelayan itu, tetapi setelah lima langkah Darren berhenti dan kemudian berbalik.

"Nanti, setelah wanita itu bangun berikan pil kontrasepsi padanya."

Dan saat itu juga aku mendengar suara retakan hatiku sendiri.

 Tbc.

Mickey139



0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com