Fly with your imajination

Wednesday, December 11, 2019

Not Perfect#4

SEBELUMNYA CHAPTER LENGKAP SELANJUTNYA
Mickey139

"Eh tunggu dulu!"

Tetapi Yoga tak peduli dan terus melangkahkan kakinya tanpa peduli pada penolakan gadis di belakangnya. Dia sudah cukup merepotkan, tak mau juga membuat dua saudara itu bertengkar.

"Jangan pergi, Mas!"

Yoga menghela, langkahnya terhenti sebab Nayla sudah berdiri menghadang jalannya. "Sebentar, aku mau cek dulu." Lalu gadis manis itu melangkah ke depan kemudian menjulurkan tangannya di kening Yoga. "Mas masih demam. Kalau mas keluar sekarang, demammu bakal tambah parah. Cuaca di luar dingin sekali. Lagipula, di perumahan ini sempit dan jalan menuju jalan besar lumayan jauh. Belum lagi kendaraan yang lewat masih sepi."

"Tidak apa-apa. Saya tetap harus pergi." Yoga tetap kekeh pada keinginannya. Laki-laki itu bersiap untuk pergi. Tersenyum sekilas lalu bergerak menjauh. Dan tentu saja hal itu langsung dihentikan oleh Nayla. Gadis manis dengan iris seindah permata onix itu langsung memegang pergelangantangan Yoga.

"Tetap gak boleh!"

Dari sorot matanya, Yoga bisa menemukan ketulusan. Tidak ada sedikit pun rasa curiga atau ingin memanfaatkan. Gadis manis yang baru dirinya temui itu murni hanya ingin menolong.

Yoga tersenyum. Ada rasa hangat yang perlahan mendesir di dadanya mendapatkan perlakuan itu.

Kepedulian yang sudah lama tak ia dapatkan.

Tetapi, benarkah? Bagaimana bisa ada orang baru tak sedikit pun curiga pada orang yang baru ia temui? Ataukah gadis itu punya rencana terselubung yang nanti akan merugikan dirinya?

"Kenapa kamu ngotot sekali Nayla. Kalau dia ingin keluar, jangan memaksanya tinggal."

Kakak Nayla yang masih berdiri di samping meja tak jauh dari mereka tiba-tiba menginterupsi. Perempuan dengan iris yang sama seperti Nayla itu tampak tak menyukai Yoga. Rautnya sangat jelas pertentangan. Meski bukan memusuhi, namun tetap membuat Yoga tak nyaman.

"Kak, please! Kita sudah bicara, bukan?"

Nayla berpaling pada kakaknya. Memberikan sejenis kode agar kakaknya tak lagi ikut campur-- namun sayangnya, hanya dibalas dengusan sebelum kakakgp gadis itu bergerak menjauhi mereka.

"Kalau ada masalah, aku tidak akan tinggal diam."

Nayla menghela sekaligus tersenyum mendengar kata-kata kakaknya. Pernyataan yang sudah cukup menjelaskan bahwa kakaknya itu setuju agar pemuda di hadapannya ini bisa tinggal istirahat lebih lama agar demamnya segera turun.

"Please, biarkan saya pergi."

Setelah yakin kepergian kakak gadis itu, Yoga mulai angkat suara. Masih dengan pernyataan sama, Yoga tetap menolak. Laki-laki itu sadar dengan kondisi gadis di depannya itu. Dan ia tak mau jika kedua saudara pemilik rumah bertengkar hanya karena dirinya. Mereka bahkan tak saling kenal sebelumnya.

"Kenapa sih, Mas ngotot banget pengen keluar?" Nayla menyahut dengan dengkusan bosan. "Mas gak khawatir dengan kondisi tubuh sendiri yah? Atau karena rumahku terlalu tidak nyaman untuk memberikan pertolongan." Dan entah kenapa Nayla justru jengkel dengan kalimatnya sendiri. Artinya, kan ia sudah merendahkan rumahnya. Tempat yang selama delapan belas tahun melindunginya.

"Bukan begitu." Yoga buru-buru menggeleng mendengar pernyataan Nayla. "Saya tidak pernah memikirkan tentang itu ..." tapi setelah Yoga pikir, bukankah saat bangun tadi ia sempat membandingkan keadaan kamar dan kondisi lingkungan di tempat itu?

"Terus?" Nayla bersedekap dada setelah melepas pegangannya pada pergelangan tangan Yoga. Lalu menatap Yoga dengan kening teragkat.

"Nayla, mengertilah. Saya tidak mau membuat kalian bertengkar. Lagipula kita baru bertemu. Curigalah padaku. Meski sedikit."

Nayla menggeleng keras, "Pertama, kenapa harus curiga kalau mau menolong orang? Dan kedua, kakakku sudah setuju kamu menginap di sini. Jadi, tidak ada alasan lagi bukan?"

Yoga menghela. Nayla benar-benar keras kepala. Dan ia tidak tahu menghadapi gadis itu.

"Sudahlah. Kembalilah berbaring."

"Tapi..."

"Kalau Mas sudah sembuh total, Mas boleh pulang.."

Dan Yoga tak bisa berbuat apa-apa.
...

Mickey139 



Mickey139
SEBELUMNYA CHAPTER LENGKAP SELANJUTNYA
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com