Fly with your imajination

Thursday, May 28, 2015

Cinta dalam Diam III - Melepasmu

Hai kembali lagi dengan mickey ^_^...
Kali ini mickey kembali dengan cerita dengan tema cinta diam-diam. sebetulnya cerita ini masih berhubungan dengan cinta diam-diam yang lain dan mungkin ini adalah endingnya.
Hehehe... ^.^
baca Four Years of Waiting dan Cinta dalam Diam II




*.*
Curhatan sang secret lover
Ending

Orang yang sukses dengan kisah asmaranya sering sekali bilang, jika mencintai seseorang haruslah diperjuangkan. Berikan usaha terbaikmu dalam mendapatkannya, dan jangan pernah menyerah. Usaha tidak akan menghianati hasil. Memang, itu mungkin akan terjadi jika orang yang kamu usahakan bisa melihat usahamu, namun bagaimana jika laki-laki itu tidak melihatnya sama sekali? Bahkan abai terhadap apa yang sudah kamu lakukan selama ini untuknya?

Tidak semua orang bisa berhasil mendapatkan cinta mereka. Tidak semua orang bisa disambut baik cintanya. Seperti, mungkin seperti diriku. Bertahun-tahun memperjuangkan, namun tak sekalipun bisa terjangkau. Yah, mungkin usaha yang kulakukan selama ini masih kurang. Tidak cukup hanya perhatian-perhatian kecil. Tidak cukup hanya dengan mengobrol ringan dan bercanda tawa dengannya. Tidak juga cukup dengan memberikan yang terbaik untuknya. Semua itu tak terlihat di matanya.

Jadi, apalagi yang harus kulakukan jika dia sendiri memang tak mau? Memaksanya? Tentu tidak mungkin, kan?

Sebesar apapun usaha yang aku berikan, tidak mungkin terjangkau jika dia memang tak menginginkannya. Jadi, aku memilih untuk menyerah.

Maaf!

Hatiku tak selapang Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang bisa mengabaikan sikapnya selama ini. Aku juga memiliki ambang batas kesabaran untuk mentolerir semua sikap tak acuhnya, yang berpura-pura tak tahu bagaimana perasaanku. Aku tidak bisa lagi terus membohongi diriku dan mengharapkan sesuatu yang semu dan selalu menahan rasa sakit karena dia lebih memperioritaskan orang lain daripada memberikan kepastian padaku.

Yah, meskipun aku tahu perasaan ini tak akan mudah memudar dengan cepat. Terlebih pada kebaikannya. Dia selalu ada saat aku membutuhkan sebuah sandaran. Dia selalu ada saat aku butuh telinga. Dia tidak pernah mengeluh dengan tindakan kekanakanku, dan tetap di sisiku saat aku terpuruk.

Kenangan-kenangan yang sudah kami lewati bersama juga sangat indah. Aku ingat ketika aku tidak tahu mau menghabiskan liburan semester dimana, dia mengajakku di pulau Tomia. Meski di sana tidak banyak terdapat tempat nongkrong seperti di kota, tetapi di sanalah kali pertama aku merasakan bagaimana asiknya diving dan menikmati pemandangan bawah laut yang luar biasa. Juga pemandangan langit jingga yang begitu menakjubkan.

Aku tidak pernah menyesal sudah mencintai dia, karena dia aku banyak belajar. Aku bisa belajar bagaimana kuatnya menahan sakit karena perasaannya tak dihiraukan. Aku juga belajar tentang ikhlas untuk merelakan.

Meskipun berat, merelakan dirinya memilih orang lain, aku yakin rasa sedih dan kecewa yang menggerogoti hati ini pasti akan berangsur membaik. Memang akan membutuhkan waktu yang lama, namun itulah resikonya. Aku harus mengambil ketegasan demi hatiku.

Aku percaya Tuhan sudah menuliskan skenario jalan hidupku dan aku percaya pada akhir kisahku nanti aku akan mendapatkan akhir yang indah. Cintaku tak terbalaskan oleh dia, tetapi aku yakin Tuhan pasti sudah menyiapkan orang lain yang lebih baik dan akan mempertemukan kami di waktu yang tepat.

Dan aku berharap Semoga dia bahagia dengan pilihannyya.




baca Four Years of Waiting dan Cinta dalam Diam II

Mickey139




Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com