Fly with your imajination

Sunday, September 23, 2018

SLEEPING BEAUTY ORI - PROLOG

Silahkan baca chapter Lengkap di SLEEPING BEAUTY
.......
Update tiap Sabtu Malam
.......


Edited 13.07.17

...

Remove from WATTPAD



BAGIAN 1
PROLOGUE


"Ada apa dengannya? Sedari tadi dia tidak bangun-bangun."

"Mungkin dia pingsan."

"Tapi masa pingsan, lama sekali. Apa jangan-jangan dia mati?"

"Kasihan sekali, padahal dia masih muda."

"Hei, apa yang kalian lakukan? Sebaiknya panggil ambulance?!"/div>
"Iya, cepat panggil ambulance!"

"Aria... bangun! Hei kau kenapa?"

"Bangunlah! Jangan bercanda!"

"Aria..!!!"

"Astaga, ada apa sih? Kenapa kalian memanggilku seperti itu. Aku ada di sini."

"Aria...?!"

"Hedeh, aku gak budek, kali." sahut gadis yang sedari tadi terus dipanggil namanya dengan kesal. Sambil menggerutu ia menghampiri mereka. Keningnya menyerngit saat ia lihat teman-temannya sudah dikerebungi banyak orang.

"Aria...?!"

"Ish..." gadis itu semakin kesal dengan ulah teman-temannya. Kakinya menghentak-hentak semakin kesal dengan teman-temannya. Awas saja kalian, batinnya merutuki ulah teman-temannya.

"Bangun, jangan membuat kami khawatir... Aria!!!"

"Eh?! Maksud kalian apa?"

Sejenak gadis itu hentikan langkahnya. Dia tahu teman-temannya adalah makhluk paling usil yang pernah dia kenal. Mereka sering mengerjainya begitu pun dengan dirinya yang sering mengerjai mereka, tapi mereka belum pernah bersandiwara serius seperti ini. Derry yang biasanya hanya melihat mereka tanpa ikut campur terlihat sangat khawatir begitu juga dengan Deasy─ kembaran Derry─ gadis manis yang biasanya melerai, tampak sangat panik dan berusaha menelpon seseorang. Lalu kenapa harus namanya yang dipanggil?

"Seseorang... Tolong panggil ambulance!"

"Tenanglah, Deasy sedang menghubunginya."

Ada perasaan tidak enak yang menyeruak dalam hatinya melihat wajah-wajah yang ia kenal tampak sangat khawatir terlebih dengan orang-orang yang semakin banyak menggerubungi mereka juga nama yang terus mereka teriaki.

"Ya Tuhan, sudah cukup. Berhentilah main-main. Ini tidak lucu. Tolong hentikan sandiwara kalian. Kalian benar-benar membuatku takut." ucapnya gelisah. Perasaannya jadi tidak nyaman dengan ulah teman-temannya.

Aria semakin melebarkan langkah kakinya agar dia segera sampai di seberang jalan tempat teman-temannya berada. Pagar besi pembatas taman setinggi satu setengah meter, dengan luwes dia lompati tanpa seorang pun memprotesnya. Dia benar-benar tidak tahan dengan sandiwara mereka dan ingin cepat-cepat menghentikan kelakuan menyebalkan yang membuat perasaannya tidak enak.

"Sudah. Hentikan kelakuan ka─ eh!? Kok? Ke...kenapa tidak bisa?" ucap Aria panik. Ia benar-benar tidak mengerti sekaligus takut dengan situasinya saat ini. Barusan ia ingin men-toel kepala Andra─ temannya yang paling usil dan yang paling sering membuatnya kesal─ tapi tidak bisa, tangannya malah menembus tubuh Andra. Berapa kali pun ia coba, tetap tidak bisa. Rasanya ia seperti angin yang membelai tubuh mereka.

Ia kemudian mencoba pada temannya yang lain, namun hasilnya tetap sama. Tidak satu pun di antara mereka yang bisa dia sentuh. Tubuhnya tetap menembus mereka. Bahkan suaranya pun tidak ada yang bisa dengar. Sekeras apapun ia berteriak.

Aria terdiam di tempatnya. Tubuhnya kaku, nafasnya tercekat dengan rasa takut yang kian tumbuh dan menjalar ke seluruh tubuhnya. Tatapannya ia alihkan pada teman-teman di depannya, "Teman-teman kenapa dengan tubuhku─" ucapnya sendu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bertahanlah, kami mohon!"

"Aku di sini..." suaranya parau, rasanya air matanya sebentar lagi akan mengucur. Aria kembali melihat tubuh transparannya. "Teman-teman hiks... Kenapa dengan tubuhku? Hiks... Aku─" ucapannya mendadak terhenti. Rasanya bola matanya sebentar lagi akan meledak saat matanya menangkap objek yang sedari tadi dikerubungi banyak orang. Ia benar-benar tidak bisa mempercayai penglihatannya sekarang. Itu sangat mustahil. Tidak mungkin apa yang ia lihat sekarang berada di depannya.

Tubuh seorang gadis yang terbaring. Helaian rambut coklatnya melambai saat orang-orang mengangkat tubuh mungil itu. Dia tidak pingsan, tidak juga tidur. Dia tidak mati, hanya saja dia tidak bisa dibangunkan. Dan saat itu juga tubuhnya meluruh, jatuh dan terduduk di atas tanah. Air mata tak bisa lagi ia bendung, mengalir deras bak aliran sebuah sungai yang jatuh ke tanah namun tak membasahi.

Gadis itu adalah dirinya sendiri.



TBC

 

Mickey139

Holla, aku kembali dengan cerita baru, hehehehe... padahal ceritaku yang lain belum selesai. Tapi mau bagaimana lagi, aku greget banget pengen publish 😆

Eh, BTW cerita ini adalah remake dari FFN ku dengan judul yang sama, jadi kalau sudah ada yang baca dan merasa sama, karena memang sama 😂.

Ok gitu aja.

....

Sign in
Mickey139 18.12.2016

Silahkan baca chapter Selanjutnya Laki-laki Aneh
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com