Fly with your imajination

Thursday, December 5, 2019

Not Perfect#2

SEBELUMNYA CHAPTER LENGKAP SELANJUTNYA

...

Jalan itu sangat gelap, di kiri kanan hanya terdapat tembok yang menjulang tinggi. Aspalnya tidak semulus di jalan besar, terdapat banyak lubang yang tergenang air. Pun dengan penerangan jalan yang tidak memadai. Hanya sinar bulan yang menjadi penerang jalan karena lampu-lampu yang ada hanya sebagian saja yang menerangi (lebih banyak yang mati sebenarnya). Lebar jalan itu pun bahkan tak cukup lima puluh senti meter.

Dan Yoga tak tahu mengapa dirinya bisa kesasar sampai di jalan itu sekarang. Seingatnya ia sudah berjalan sesuai jalan yang ia lewati tadi. Lagipula, wanita yang tadi menemaninya juga sudah memberitahu bahwa jalan ini sudah benar. Atau mungkin penglihatannya yang salah lihat jalan karena pengaruh bir? Ck, bir sialan.

Harusnya ia tak terbawa perasaan sampai jatuh ke dalam minuman haram itu. Harusnya ia cukup menenangkan pikiran dan menikmati kesendiriannya. Yah, harusnya. Sayangnya, Yoga sudah terlanjur melakukan itu dan sekarang ia merasakan akibatnya. Kepalanya berdenyut menyakitkan sampai kaki pun terasa sulit bergerak.

Rasanya Yoga ingin membaringkan tubuhnya di gang sempit itu. Ia tidak peduli bagaimana keadaannya besok asal kepalanya lekas menyentuh sanggahan agar bisa beristirahat.

Tetapi, kembali pada logikanya. Yoga tak ingin semakin dikasihani jika ada yang melihatnya. Bagaimana jika besok ia menemukan dirinya masuk dalam hot news dengan judul 'lelaki malang yang meninggal di gang sempit'? Setidaknya judul itu masih lebih baik ketimbang 'jomlo menyedihkan yang terabaikan di gang sempit'? Ditambah dengan editan foto yang menyedihkan. Uh, hentikan itu.

Sepertinya otak Yoga mulai rusak karena bir.

Dengan tertatih, sembari memijat pelipis, Yoga tetap berjalan. Berharap ia segera menemukan jalan besar dan mencari taxi atau menunggu ojek online di pinggir jalan. Tapi, entah kenapa Yoga merasa kalqu gang itu panjang sekali?

Sudah lebih setengah jam Yoga berjalan dan ia belum melihat tanda-tanda jalan keluar atau setidaknya penerangan di ujung jalan.

Apa mungkin gang itu bertuah seperti legenda 1.000 gerbang di kuil Fushimi Inari, Jepang?

Yoga menggeleng. Tidak. Pasti ada jalan keluar. Dia hanya harus terus bergerak.

Lalu tiba-tiba muncul suara-suara aneh. Suara lirih berpadu geraman. Yoga seketika merinding. Kakinya yang sulit bergerak kian lemas dengan jantung berdetak cepat. Di sana tidak mungkin kan ada setan?

"Mas?"

Yoga menggeleng pelan. Sekuat tenaga ia tekan rasa menyengat di kepala dan mempercepat langkah kaki.

"Mas?"

Namun sayang, batu besar menghambat langkah kaki Yoga. Membuat ia jatuh tersungkur dan kemudian yang ia rasa hanya gelap.

Yoga pingsan karena ketakutan dan rasa sakit di kepalanya.

...

 

Mickey139

SEBELUMNYA CHAPTER LENGKAP SELANJUTNYA
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:

0 komentar:

Post a Comment

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com