Main : Raka, Naya
Rate: T
Genre: Teenfict
WARNING: AU, OOC, OC, typo.
Rate: T
Genre: Teenfict
WARNING: AU, OOC, OC, typo.

SUMMARY :
Cerita ini mengisahkan Naya, siswi SMA yang cuek dan suka baca novel alien, yang tanpa sengaja bertemu Raka, cowok nyentrik dan jenaka, saat sama-sama naik angkot. Pertemuan mereka yang awalnya konyol—karena tas jatuh—berlanjut jadi kebiasaan duduk bersama di baris ketiga angkot yang sama setiap pagi..
~happy reading~
Bab 6: Ujian, Ucapan Aneh, dan Chat Jam Dua Pagi
Minggu ujian datang seperti meteor jatuh dari langit—panik, chaos, dan penuh suara jeritan dalam hati. Sekolah berubah jadi kamp latihan militer: guru galak, siswa stres, dan kantin mendadak jual kopi sachet triple shot.
Naya dan Raka tetap naik angkot bareng seperti biasa, tapi kali ini obrolan mereka bukan soal alien atau kerupuk, melainkan... matematika. Mimpi buruk sejuta umat.
“Kalau X sama dengan 3Y, dan Y sama dengan... eh, berapa sih?” Raka memelototi catatan di tangannya.
Naya menahan tawa. “Gue nggak yakin lo belajar atau lo nyari nama anak alien.”
“Gue lebih ngerti hubungan Mars dan Venus dibanding hubungan X dan Y,” keluh Raka sambil menjatuhkan kepalanya ke bahu Naya dengan dramatis.
Dan ya, kepala itu benar-benar mendarat di bahu Naya.
Naya membeku.
“Eh... Raka?”
“Bentar... 5 detik aja. Otakku panas. Bahu lo kayak pendingin alami.”
Naya ingin bilang "YA TUHAN TOLONG", tapi mulutnya hanya bisa menghela napas. Lima detik lewat. Raka tetap di sana.
“Lo hitungnya detik planet Pluto ya?” protes Naya.
Raka angkat kepala dengan senyum lelah. “Oke. Gue bangkit. Tapi kalo besok nilai gue jeblok, gue bakal nyalahin bahu lo.”
Ujian berjalan seperti biasa: penuh coretan, panik, dan harapan hidup yang menipis. Malam harinya, Naya sudah bersumpah tidak mau buka chat, tidak mau buka buku, dan hanya ingin rebahan seperti tokoh anime gagal.
Tapi pukul 02:13 dini hari, HP-nya berbunyi.
📱 Raka:
Nay... lo masih bangun gak?
Naya sempat bimbang. Balas gak ya? Tapi jari-jarinya lebih cepat dari logikanya.
📱 Naya:
Masih. Kenapa?
📱 Raka:
Gue abis mimpi aneh. Kita naik angkot... tapi angkotnya bisa terbang.
📱 Naya:
Lo yakin gak salah nyeduh kopi? Itu kayak campuran kopi + baygon.
📱 Raka:
Terus di mimpi itu, lo bilang sesuatu yang... bikin gue bangun mendadak.
Apaan?
📱 Raka:
Lo bilang, “Jangan suka aku cuma karena tempat duduk baris ketiga.”
Naya menatap layar. Lalu pelan-pelan, wajahnya memanas. Padahal ini jam dua pagi. Seharusnya suhu ruangan dingin.
📱 Naya:
Terus lo jawab apa di mimpi?
📱 Raka:
Gue jawab, “Enggak kok. Gue suka kamu karena kamu satu-satunya yang bisa bikin angkot jadi rumah.”
Naya menutup wajah dengan bantal. Bukan karena malu, tapi karena... OKE, ya, dia malu.
📱 Naya:
Mimpi lo... aneh banget.
📱 Raka:
Tapi jujur.
📱 Raka (lanjut):
Besok duduk bareng lagi ya.
📱 Naya:
Selama gak ada cewek rambut highlight, boleh.
📱 Raka:
Deal.
Dan... selamat tidur, alien girl.
📱 Naya:
Selamat tidur, cowok ikan asin.
Dan untuk pertama kalinya, Naya tidur dengan senyum di wajahnya, meskipun besok masih ada ujian fisika. Tapi malam ini, jantungnya lebih sibuk dari otaknya.
sumber gambar : pinterest
SEBELUMNYA | CH LENGKAP | SELANJUTNYA |
Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
0 komentar:
Post a Comment