Fly with your imajination

Thursday, February 15, 2024

REVIEW - Manhwa Trash of the Count Family

sumber gambar : pinterest

Judul : Trash of the Count’s Family
Pengarang: 별나래, 유려한
Ilustrator: PAN4
Grafis: Seinen
Genre: Aksi, Petualang, Komesi, Fantasi
Status : On-going

SINOPSIS

Ketika membuka mata, aku sudah berada di dalam sebuah novel. The Birth of a Hero. Sebuah novel yang berfokus pada petualangan Choi Han, Sang karakter utama. Choi Han merupakan anak sekolah menengah yang dipindahkan ke dunia lain yang berbeda dari Bumi, bersamaan dengan kelahiran banyak pahlawan di benua itu.

Aku menjadi bagian dari novel itu sebagai sampah keluarga Count, keluarga yang mengawasi wilayah dimana desa pertama yang dikunjungi Choi Han berada.

Masalahnya adalah Choi Han menjadi gila setelah semua orang di desa itu dihancurkan oleh para pembunuh.

Masalah yang lebih besar adalah Aku akan dipukuli sampai babak belur karena tidak tahu kenyataan tentang apa yang terjadi di desa itu dan malah mengganggu Choi Han.

"Ini akan jadi masalah yang memusingkan."

Aku merasa sesuatu yang serius sudah terjadi padaku.

Tapi tak ada gunanya mengeluh. Karena ini sudah menjadi kehidupanku.

...

Trash of the Count’s Family adalah salah satu manhwa recomended. Kenapa? Yah, tentu saja karena bagus. 

Salah satu yang membuat saya jatuh hati pada Manhwa Trash of the Count's Family adalah grafisnya yang sangat bagus. Komposisi yang pas dan sejujurnya wajah Cale dan pangeran adalah salah satu favoritku. Saya bisa menambahkan mereka dalam list karakter tampan untuk seri manhwa. Hehehe.... Lanjut.

Manhwa Trash of the Count’s Family adalah manhwa dengan tema fantasi petualang. Karakter utamanya adalah Cale Henituse yang berusaha untuk mengubah kehidupannya agar dia bisa hidup dengan santai di kehidupannya yang damai.

Meskipun manhwa ini memiliki tema fantasy petualang, namun karakter utamanya tidak memiliki kekuatan atau bakat dalam sihir. Dia adalah seseorang yang bertrasmigrasi dalam sebuah novel fantasi, di dalam tubuh karakter sampingan Cale Henituse. Di dalam novel, Cale merupakan seorang putra Count di wilayah Henituse yang terkenal karena sifatnya yang sering membuat onar serta tukang mabuk.

Untungnya, sebelum karakter utama dipindahkan ke dunia novel, dia sudah membaca beberapa informasi penting dari novelnya. Jadi, dia berusaha mendapatkan kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri.

Secara pribadi, saya sangat menyukai karakter Cale. Dia realistis, cerdas, dan agak licik. Dia mampu memanfaatkan pengetahuannya dan pandai berbicara. Bahkan bisa sampai seimbang dengan pangeran yang notabenenya adalah seseorang yang pintar dan juga licik. Yah, sebenarnya karakter mereka sebelas dua belas. Yang membedakan adalah tujuan mereka.

Karakter-karakter dalam manhwa ini pun digambarkan sangat baik. Mereka semua pintar. Meski perkembangan mereka tidak digambarkan secara rinci seperti karakter utama. Mereka adalah karakter kuat yang manusiawi. Mereka punya keunikan masing-masing. Dan, tentu saja punya kekurangan bahkan kelemahan. Maksudnya, meski mereka kuat, mereka cukup rapuh.

Saya suka interaksi Cale dengan teman-temannya. Terutama terhadap Naga dan Kucing-kucing. Mereka lucu dan menggemaskan. Dan, saya paling suka ketika mereka menjalankan rencana diam-diam. Meskipun, mereka masih anak-anak dalam usia mereka, tapi mereka cukup lihai untuk mengikuti apa yang Cale inginkan. Btw, jangan berpikir kalau Cale mengekploitasi mereka, karena mereka sendiri yang ingin membantu Cale.

Untuk alur, manhwa Trash of the Count’s Family memiliki premis yang berulang, yaitu karakter utama pergi ke tempat baru, kemudian bertemu musuh, dan dalam prosesnya dia akan bertemu dengan rekan baru. Hal itu sejalan dengan bagaimana dia mendapatkan kekuatan untuk melindungi dirinya dan masa depannya untuk bermalas-malasan.

Secara keseluruhuan, manhwa ini sangat direkomendasikan. Tapi, jika kalian mencari romansa, Trash of the Count's Family tidak termasuk di dalamnya, karena manhwa ini tidak membahas romansa sama sekali. Hanya tentang cinta pada keluarga dan teman.

Rate : ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ : 11/10



Share:

NOT PERFECT#18

 Sangat dianjurkan memberi saran dan kritik.

Terima kasih 😊.

SEBELUMNYA CH LENGKAP SELANJUTNYA

...

"Mama..."

"Yoga... mama harap kamu bisa menikmati hidupmu."

"Ma..."

"Ingat sayang, mama mau kamu bisa hidup sesuai yang kamu inginkan."

Ma

"Mama harap Yoga punya banyak teman..."

Tolong hentikan

"Mama ingin sekali lihat Yoga dewasa..."

Mama.

Kumohon.

"Yoga..."

Tidak.

Tolong jangan ambil mama.

Siapa pun, kumohon biarkan mama tetap bersamaku.

"Yoga..."

Aku tidak bisa hidup tanpa mama.

"Yoga..."

Hanya dia yang kupunya.

"Mas Yoga!"

Yoga tersentak, ketika tepukan keras mendarat di bahunya. Pandangannya belum beralih saat Yoga mencoba menenangkan kepalanya yang masih terasa oleng. Ia memijat pangkal hidungnya sebelum mengangkat kepalanya dan menemukan seseorang yang baru beberapa menit lalu berpisah dengannya.

Sepertinya Yoga belum cukup jauh dari rumah sakit tempat ibu Nayla dirawat. Padahal Yoga yakin kalau ia sudah berjalan cukup jauh dari rumah sakit. Meski, setelah Yoga dan Nayla berpisah, Yoga tak lantas mencari kendaraan online, dan lebih memilih duduk di pinggir taman karena kata bos sialannya akan ada seseorang yang datang untuk menjemputnya. Tetapi, meski ia sudah menunggu hampir satu jam, orang yang dimaksud Kenzo belum tampak batang hidungnya. Pada ahkirnya, ia malah ketiduran. Untung saja ia masih selamat dan aman dari para begal.

"Mas, kamu tidak apa-apa?"

Yoga menggeleng lalu memberikan senyum. "Ah, tidak apa-apa, Nay. Terima kasih."

Nayla menghela. Rupanya apa yang tadi ia khawatirkan terjadi. Yoga masih belum baik-baik saja setelah berpisah dengan Leon dan Jelita beberapa saat yang lalu. "Mas belum dapat ojek online-nya?"

Yoga menghela. Lebih baik berbohong daripada dikasihani. "Iya. Saya juga tidak tahu kenapa dari tadi tidak ada yang berhasil terhubung."

"Mungkin karena titik jemputnya kali, ya? Kalau begitu bagaimana kalau ikut aku ke rumah sakit? Kita tunggu di lobi. Biasanya aku menunggu ojek online di sana."

Yoga mengangguk dan menjawab, "Baiklah."

Namun, meskipun Yoga sudah setuju dengan saran Nayla, entah kenapa tubuh Yoga teras berat untuk melangkah. Sepertinya mimpi tadi membuatnya kembali teringat kenangan buruk makanya tubuhnya enggan bergerak.

"Mas, kamu yakin baik-baik saja? Atau sekalian saja kita cek kesehatanmu."

Yoga memaksakan senyumnya terbit. "Saya baik-baik saja, Nay. Kenapa?"

Meski pencahayaan di sekeliling mereka tidaklah terang, namun Nayla bisa melihat bagaimana kondisi Yoga yang tidak baik-baik saja. Entah mungkin karena masalah yang tadi masih mengganggu pikirannya, atau....

"Apa rumah sakit mengingatkanmu kenangan buruk, Mas?"

Yoga tersentak mendengar tebakan Nayla yang benar.

"Yah. Tapi, sudah lama sekali."

Dan mimpi tadi memicu Yoga bersikap demikian.

"Maaf." Nayla menyesal.

"Kenapa?"

"Karena aku sudah membuatmu mengingatnya."

Yoga terkekeh. Entah kenapa melihat reaksi Nayla, pikirannya jadi teralihkan pada yang lain. Dan, tiba-tiba saja ia malah mengingat Rara.

"Kenapa ketawa?" Nayla mengerutkan keningnya. Penasaran dengan tingkah Yoga yang berubah hanya dalam waktu singkat.

"Ah, aku tidak bermaksud menertawaimu."

Nayla mengangguk dan merasa kesal. Padahal mereka sedang bersama tetapi Yoga malah mimikirkan hal lain. "Yah, tidak masalah, sih."

Astaga, Yoga sebenarnya merasa agak menyesal tapi ia benar-benar tidak bisa menghentikan dirinya semakin terkekeh melihat ekspresi kesal Nayla yang lucu.

"Ngomong-ngomong, terima kasih Nayla."

"Untuk?"

Yoga tersenyum, lalu mengusap kepala Nayla. "Semuanya."

"Sumpah, aku nggak ngerti loh Mas. Maksudnya apaan sih? Terus tadi, perasaan muka kamu kecut kayak jeruk nipis yang baru diperas, tapi sekarang malah senyum-senyum gak jelas."

Boleh gak sih Yoga cubit pipi Nayla?

Kenapa ada cewek yang menggemaskan kayak dia?

Yoga menggeleng. "Gak apa-apa. Jangan dipikirkan."

"Ampun..." Nayla menepuk jidatnya. "Gak jelas banget deh."

Yoga tertawa. Sungguh Nayla sangat lucu, "Kalau gitu aku tinggal yah. Titip salam buat ibu kamu. Semoga cepat sembuh."

"Eh? Loh? Ojek online-nya sudah datang?"

Yoga hanya tersenyum, sembari menunjuk mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari mereka.

"Itu ojek online-nya?"

"Bukan, itu mobil orang yang saya kenal."

Meski, Nayla bingung, ia tetap mengangguk. Sepertinya Yoga ingin merahasiakan identitas si pengendara mobil. Apa itu pacarnya? Tetapi, sebelumnya Yoga bilang tidak ada. Apa Yoga berbohong? Karena tidak mungkin Yoga masih sendiri sementara rupa Yoga begitu memikat, pastilah banyak perempuan yang mengantri untuk mendapatkan perhatiannya. Dan si pengendara itulah yang berhasil mendapatkannya.

Namun, kenapa seperti ada sesuatu yang tidak menyenangkan dari dalam dirinya. Tiba-tiba saja Nayla merasakan perasaan tak enak hati. Benar-benar aneh. Apa mungkin perempuan itu yang tadi dipikirkan Yoga? Nayla menggeleng. Apa sih yang ada dipikirannya, kenapa malah berpikir yang tidak-tidak. Lagipula, kenapa juga Nayla merasakan perasaan tak nyaman? Apa mungkin ia ingin ke kamar mandi? Yah, pasti itulah penyebabnya karena tadi pagi ia belum sempat.

"Kalau begitu saya pergi, yah Nay. Sampai ketemu lagi."

Nayla tersenyum. Entah kenapa mendengar kata-kata Yoga membuatnya lupa dengan kekesalannya tadi. "Ah, i-iya. Terima kasih Mas Yoga. Hati-hati"

Yoga mengangguk sebelum menjauh.

 Kendari, 16 Februari 2024

Mickey139



SEBELUMNYA CH LENGKAP SELANJUTNYA




Share:

Saturday, February 10, 2024

Si Pendatang


Namanya Kucing,
Cing adalah panggilannya.
Punya corak tiga warna.
Putih, orange dan abu.
Cing dulu punya majikan,
Tapi pergi
Memilih majikan baru

Egois,
Itu mungkin sifatnya
Namun,
siapa yang tak suka dengan kenyamanan?

Awalnya majikan baru tidak peduli
Hanya ada empati
Pikirnya Cing cuma mampir bermain
Nanti juga akan pulang

Tetapi,
Lama-lama menjengkelkan
Cing malah keenakan
Semakin berani

Mulai menginvasi
Tidak ada yang luput dari kaki mungilnya
Dari ruang tamu hingga dapur
Bahkan tempat tidur

Sang Majikan terusik
Mulai mengusir
Namun, Cing selalu kembali
Menggoda dengan wajah menggemaskan

Satu bulan berlalu
Majikan tergoyah
Luluh
Kemudian menerima

Si Kucing makin terbiasa
Nyaman dengan keramahan Majikan
Pelan-pelan menginvasi
Tak ada yang luput dari jejaknya

Atas lemari adalah tempat kesukaannya
Sementara lantai selalu dia hindari kecuali saat bermain
Si kucing paling suka ketika tertidur di selimut
Itu adalah tempat hangat dan lembut
Seperti bulunya
Hal yang paling tidak dia sukai adalah mandi
Air selalu membuatnya kedinginan
Meski ia selalu menolak
Membuat raut sedih
Dan bergelayut manja
Sang majikan tidak peduli

Lima bulan berlalu
Si Kucing jadi manja
Selalu minta dielus
Tidak mau ditinggal

Majikan memaklumi
Mengikuti
Lalu memanjakan

Rupanya Si Kucing tengah hamil
Sebentar lagi akan melahirkan
Detik jam berlalu
Si Kucing mulai mengejan

Anak pertama lahir
Kemudian yang kedua
Hingga tiga anak
Semuanya tampak sehat

Majikan hanya menghela
Tidak marah
Tidak juga senang
Tetapi lega
Karena para kucing
Terlahir sehat

Mickey139




Share:

Review - Lazy Prince Becomes A Genius

Judul : Lazy Prince Becomes a Genius
Penulis : doip, Lee Deung Byeol
Artist : 도도문
Genre : aksi dan fantasi
Status : On going

Sinopsis

Setelah kematian ibunya, Airen Farreira menjadi seorang pemalas yang lebih memilih tidur sebagai pelampiasannya, sehingga ia mendapat julukan "tuan muda malas".

Meskipun ia sering mendengar ejekan dari orang lain, Airen tidak berniat mengubah kebiasaannya itu. Hingga suatu hari ia bermimpi tentang seorang pendekar pedang misterius. Saat itulah kehidupannya mulai berubah.

Airen, yang lebih sering tidur, kini terobsesi dengan mimpi misterius itu. Ia mulai berlatih pedang, berusaha mencari tahu alasan ia bermimpi seperti itu, sampai akhirnya mimpi itu menjadi motivasi Airen untuk menemukan tujuan hidupnya.


Manhwa Lazy Prince Becomes A Genius merupakan jenis cerita dengan perkembangan MC-nya zero to hero, dimana Airen sebagai karakter utama mendapatkan kekuatan dengan usaha keras. Dia awalnya hanyalah seorang pemalas yang menjadikan tidur sebagai pelarian, berubah lalu berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Ini adalah jenis manhwa kesukaan saya.

Tetapi, jujur di awal cerita, saya tidak menemukan adanya sesuatu yang menarik. Apalagi jika menilai gambarnya, manhwa ini benar-benar biasa sekali, bahkan terkesan jauh dari apa yang biasanya saya baca.

Belum lagi kalau ada scene dimana terdapat time skip, itu benar-benar mengganggu. Transisi time skip-nya agak kurang. Seperti melewatkan setengah chapter untuk perubahan adegan.

Dan, terakhir adalah tidak adanya sesuatu yang menarik bahkan ketika melewati 10 chapter. Perkembangan karakter utamanya benar-benar lambat.

Namun, setelah mendekati 30 chapter barulah kelihatan bagusnya. Ibarat karya seorang seniman, manhwa Lazy Prince Becomes A Genius adalah sebuah masterpiece. Dari segi cerita dan perkembangan karakternya benar-benar sangat bagus.

Karakter utamanya adalah definisi jenius yang tumbuh dengan kerja keras. Dia bersaing dengan teman-temannya untuk berkembang dan bertambah kuat. Dia terus berlatih untuk meningkatkan kemampuannya demi tujuan yang ingin ia capai. Selain itu, sifat Airen sangat baik, meski pun terkesan agak polos, namun dia memiliki pendirian yang kuat dan tidak mudah goyah.

Teman-teman Airen juga, bukan cuma tokoh sampingan yang hanya melihat perkembangan Airen lalu jadi kuat. Mereka punya porsi dan pengaruh terhadap ceritanya. Saya senang membaca ketika teman-teman Airen juga terus melatih kemampuan mereka. Meski mereka saling bersaing, tapi, mereka juga saling dukung. Persaingan mereka benar-benar sehat.

Selain cerita dan karakternya sudah mulai berkembang di chapter 20+, perubahan grafik manhwa Lazy Prince Becomes A Genius mulai membaik. Komposisi gambarnya menjadi lebih bagus. Apalagi pada adegan bertarungnya.

Jujur saja, pas awal-awal baca manhwa Lazy Prince Becomes A Genius saya tidak berharap banyak pada gambar adegan pertarungan, tapi penilaian saya berubah setelah membaca chapter 30 atau 50 ke atas. Gambar adegan pertarungannya benar-benar berubah dan lebih terasa.

Kesimpulannya, di samping kekurangannya manhwa Lazy Prince Becomes A Genius sangat direkomndasikan untuk kalian yang senang cerita genre aksi dan fantasi. Namun, jika kalian bukanlah yang menyukai jenis cerita dengan perkembangan lambat, mungkin kalian akan merasa bosan.

Rate : 8,0/10

Mickey139



Share:

Tuesday, February 6, 2024

REVIEW - Solo Leveling

sumber gambar pinterest

Judul : Solo Levelin
Genre : Fantasy and Action
Penulis : H-Goon
Komikus : Chu-Gong, DUBU (Redice Studio)

Status : Selesai

Sinopsis :

10 tahun yang lalu, sebuah "Gerbang/gate" yang terhubung ke dunia monster muncul. Perlahan-lahan secara acak orang-orang mulai menerima kekuatan untuk memburu para monster di dalam Gerbang. Mereka dikenal sebagai 'Hunter/Pemburu". Namun, tidak semua Hunter kuat. Sung Jin-Woo adalah Hunter dengan peringkat paling rendah. Bahkan di dungeon paling rendah sekali pun ia seringkali harus mempertaruhkan nyawanya sampai harus masuk rumah sakit karena terluka. Orang-orang menyebutnya sebagai "Terlemah Di Dunia".

Namun, semua itu berubah ketika ia turut ikut di dalam penjelajahan double dungeon. Tiba-tiba saja, ketika nyawanya hampir melayang ia diberi kesempatan dan menjadi seorang Player. Dari situlah usaha Sung Jin-Woo dimulai sebagai seorang Hunter baru untuk mengungkap misteri di balik title Player-nya.

Awalnya manhwa Solo Leveling ini merupakan web novel, yang kemudian di adaptasi ke dalam manhwa karena tingkat minat orang yang tinggi. Manhwa-nya sendiri terdiri dari 179 chapter dan 21 chapter spin off.

Hal yang saya suka dari manhwa ini adalah,

1. Pengembangan karakter dimulai dari nol, dimana karakter utamanya tidak langsung menjadi over power. Dia yang dulunya rank E tidak langsung jadi Rank S. Saya suka saat Sun Jin Woo berusaha menaikkan levelnya secara konsisten dengan perhitungan yang sesuai kebutuhannya. Dan bukan hanya level kekuatan Sun Jin Woo saja yang naik, perkembangan sifat dan caranya memandang sesuatu juga ikut berkembang.

2. Grafik manhwa ini betul-betul memanjakan mata. Saya benar-benar dibuat jatuh hati dengan gambar dan pewarnaan manhwa Solo Leveling. Bahkan beberapa chapter bisa dijadikan walpaper. Selain itu scene bertarungnya benar-benar memperlihatkan detail dan membuat Feel bertarungnya ngena sekali, meski ada tulisan besar di beberapa panel, itu tidak mengurangi kualitas dan tidak membuat saya jengkel.

Dan bukan hanya karakter manusia yang digambarkan dengan baik, monster-monster dalam manhwa ini pun digambarkan dengan sama baiknya. Ketika ada scene bertarung melawan monster di dalam dungeon, penggambarannya sangat epic.

3. Alurnya mudah dipahami. Meskipun secara keseluruhan alur cerita ini terkesan biasa saja karena sudah banyak manhwa atau komik dengan tema yang sama, tetapi ada beberapa hal yang membuat saya sangat menikmati bahkan terkesan dengan alur Solo Leveling. Alur cerita Solo Leveling berfokus pada Sung Jin Woo dalam menghadapi tantangan yang menantang untuk mengembangkan kekuatannya. Dan seiring perkembangan mental karakter dan kekuatannya, beberapa misteri mulai terkuak.

Ada satu adegan/scene yang membuat saya deg-deg-an parah, ketika ada banyak gate dungeon terbuka serentak di atas langit. Banyak hunter berkumpul dan sudah siap mempertaruhnyan nyawa. Tetapi, pada waktu yang sama satu misteri terungkap dan membuat saya tercengang sekaligus takjub luar biasa.

Ada lagi satu adegan yang bikin saya terharu, yaitu ketika satu-satunya harapan yang bikin dia mempertaruhkan nyawanya saat masih rank E, pada akhirnya terwujud.

4. Penjelasan tersusun apik dan mudah di mengerti. Pada dasarnya manhwa Solo Leveling hampir tidak ada flashback jadi satu per satu masalah dan misteri mudah dipahami ketika diselesaikan.

Kesimpulannya, manhwa ini betul-betul layak sekali untuk dibaca. Mungkin karena saya lebih cenderung menikmati manhwa ini karena memang seseru itu, makanya saya tidak melihat adanya kekurangan.

Rate : 10/10

Share:

Tuesday, January 30, 2024

ANAK TOKO - Buku Diary

Main : Tini, Mila, Mulyadi, Gus, Ridho, Ira Rate: T
Genre: Slice of Life
WARNING: AU, OOC, OC, typo, alur GaJe cerita se-mau-gue.
Story by
MICKEY139

SUMMARY :

Kisah para kacung alias anak toko yang ditempatkan di minimarket desa. Desa itu agak sepi, apalagi saat malam. Rata-rata aktivitas di lakukan saat pagi hingga jam delapan malam. Di sana tidak ada hiburan. Jadi, hiburan satu-satu nya anak toko adalah ketika pembeli datang ke toko.

~happy reading~


BAGIAN 1 : BUKU DIARY

 Astaga! Mati aku. Kenapa tidak ada? Padahal sudah saya simpan di dalam laci meja.

“Bu Tini lagi apa?”

Aku tersentak, hampir saja kepalaku terantuk meja. Tidak sampai sedetik, aku memundurkan tubuh dari bawah meja kemudian berdiri dan berpaling pada Mila. “Lagi cari bu─” aku menggeleng lalu berdehem. Tidak mungkin aku menjawab jujur. Mila pasti akan mengejekku. “Tadi finance minta bukti settlement transaksi tanggal empat oktober. Kenapa?”

Mila mengangguk singkat, kemudian menghampiriku. “Oh … Mau saya bantu?” tawarnya.

Namun, itu tidak mungkin, kan?

“Ah, gak usah. Saya bisa sendiri kok. Lagian, di luar siapa yang jaga?” Aku menolaknya.

Mila menyengir sembari menggaruk kepalanya. “Gak ada orang kok, Bu. Sepi. Lagian ada Mul yang lagi display. Aman.” katanya sambil menyengir.

“Lah, masa kamu andalkan Mul? Dia kan masih baru. Kalau ada apa-apa, siapa yang mau tanggung jawab? Bukan kamu, kan? Lagian, itu rokok sudah kamu SO? Yang di rak show case juga sudah?”

“Mul sudah besar kali Bu, kalau ada apa-apa, kan dia bisa panggil kita. Lagian ada CCTV juga.” katanya sembari mendumel. Tapi, tetap tidak mengindahkan perintahku dan terus mendekat, membuatku semakin gelisah dan khawatir. “Kalau rokok dan susu kaleng mah sudah dari tadi saya SO. Kan sepi.” 

Ini anak kok keras kepala sih?

“Memang kenapa sih Bu? Perasaan kita biasa begini deh.”

Iya, kalau hari biasa aku tidak masalah. Masalahnya sekarang ada sesuatu yang harus segera aku temukan sebelum kalian.

“Kita begini kalau yang masuk anak lama, nah sementara Mul itu baru masuk hari ini, kalau ada apa-apa, kita juga yang repot.”

Mila menggeleng pelan. “Insya Allah tidak. Tadi sudah saya ajarkan apa yang harus dia kerjakan dan kalau ada apa-apa, dia bisa tekan alarm.” katanya terkekeh. “Jadi, tidak apa-apa, kan?”

Aku menghela. Berusaha mengumpulkan kesabaran untuk menghadapi kekeras-kepalaan kasirku, serta berdoa semoga ada pembeli datang ke minimarket untuk belanja. Tapi, setelah dua detik berlalu tak ada tanda-tanda pertolongan tiba. Pada akhirnya, aku hanya bisa pasrah.

“Oke.” jawabku. “Tapi, pasang telinga baik-baik, jangan sampai Mul butuh bantuan.”

Mila langsung sumringah lalu tanpa aba-aba dia langsung mengambil tempat di dekatku dan mulai mengobrak-abrik lembar-lembar file dan mengeluarkan kardus di bawah meja. Sementara aku mencari di tempat lain, barangkali saja aku memang menaruhnya di tempat lain.

“Loh, ini?”

Aku membulatkan mata, sembari berpaling dengan panik. Jangan-jangan …

“Kenapa?” tanyaku cepat-cepat menghampirinya.

“Buku diary?”

“Loh … “Aku menghela legah. Syukurlah. “Kamu yakin ini bukan punyamu?” tanyaku sembari memicingkan mata.

“Ih, bukanlah. Lagipula, kenapa saya punya itu buku? Sudah dewasa kali Bu. Masa iya, masih nulis buku diary?”

“Kalau begitu ….” Aku menggantung ucapan kemudian fokus pada buku diary yang dibuka Mila.

“Mulyadi.”

“Oh, Mulyadi.” kataku sembari menganggukkan kepala.

“Eh!”

Ternyata tampang maco dengan tubuh kekar belum tentu bermental baja. Ada juga laki-laki seperti Mul yang masih mengandalkan buku diary untuk curhat. 

***

BULAN

Dia begitu mengangumkan
Di tengah gelapnya malam dia tidak redup
Cahayanya tetap bersinar
Meski ribuan bintang berusaha mendominasi
Dirinya tetap tegak
Lalu menjadi pemenang

Tapi, aku tidak mengerti
Kenapa bulan yang indah,
Tampak bersedih
Tampak kesepian
Tidakkah dia puas dengan semua pujian?
Dengan sumua perhatian?

***

Aku dan Mila berpandangan, seolah kami satu pemikiran yang sama. Mila berucap, "Gila, Mul puitis kali."

Aku mengangguk. "Ini keren."

"Buka lagi, Bu."

Aku menggeleng, ini rahasia orang, tidak etis membuka privasi orang sembarangan. Yah, meski tadi sempat khilaf karena kepo. Aku menutup buku itu dan menyimpannya di tempat semula lalu menyuruh Mila keluar untuk kembali menunggu pembeli. Aku menghela pelan saat mila sudah benar-benar keluar lalu melanjutkan mencari barang yang sempat hilang sampai ketemu.

 Kendari, 30 Januari 2024

Mickey139





Share:

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com