Fly with your imajination

Wednesday, May 7, 2025

Angkot dan Baris Ketiga [1/8]

Main : Raka, Naya
Rate: T
Genre: Teenfict
WARNING: AU, OOC, OC





SUMMARY :

Cerita ini mengisahkan Naya, siswi SMA yang cuek dan suka baca novel alien, yang tanpa sengaja bertemu Raka, cowok nyentrik dan jenaka, saat sama-sama naik angkot. Pertemuan mereka yang awalnya konyol—karena tas jatuh—berlanjut jadi kebiasaan duduk bersama di baris ketiga angkot yang sama setiap pagi..

~happy reading~




Bab 1: Angkot, AC Rusak, dan Jatuhnya Tas

Jam menunjukkan pukul 06.45 pagi. Matahari belum terlalu tinggi, tapi Jakarta sudah mulai menggeliat. Klakson bersahutan, motor selip kiri-kanan, debu dan asap makin mengudara dan Naya—dengan rambut setengah kering yang susah payah dia ikat—berlari mengejar angkot jurusan Blok M—Kampung Melayu seperti atlet kehabisan napas.

“Bang, yang ini ke Blok M kan?” teriak Naya sambil melompat masuk. Napasnya agak ngos-ngosan.

“Naik dulu neng, nanti juga sampe,” Sopirnya tidak menoleh dan sibuk memainkan lagu dangdut remix yang volume-nya mengalahkan akal sehat.

Naya duduk di baris ketiga, tempat favoritnya. Tidak terlalu dekat sopir yang suka ngomel kalau telat bayar, dan tidak terlalu belakang yang kadang jadi tempat misterius bau aneh. Tapi hari itu berbeda. Penumpangnya padat. Ia harus berbagi baris dengan dua orang lain: ibu-ibu penjual gorengan dan seorang cowok yang baru masuk satu detik setelah dia duduk.

Cowok itu tinggi, pakai seragam SMA, rambut agak acak-acakan seperti belum siap hidup. Dia membawa tas selempang dan sekantong plastik yang isinya entah apa—mungkin bekal, mungkin... kepala ayam, Naya tidak mau tahu.

Nggak ada angkot yang punya AC, termasuk angkot yang dinaiki Naya. Padahal, cuaca Jakarta sudah seperti sauna yang kering. Kipas kecil di dashboard belakang hanya mengalirkan harapan palsu. Naya mulai kepanasan dan merasa lengket. Tapi semua itu belum seberapa dibanding kejadian yang terjadi di tikungan dekat Pasar Rumput.

BRAK!

Angkot menikung tajam. Ban depan kanan menghantam lubang kecil, dan dalam satu gerakan lambat tapi menyebalkan, tas Naya yang diletakkan di pangkuannya terjungkal dan isinya tumpah ke lantai.

"Ya ampun!" pekik Naya.

Buku catatan, tempat pensil, snack, novel, dan... pembalut kemasan ungu terang berhamburan. Sempurna. Naya menatap horor pada benda-benda malunya yang sekarang menjadi tontonan publik dalam kendaraan umum. Penumpang lain berpura-pura tidak melihat. Ibu-ibu di sebelahnya hanya senyum simpul.

Cowok di sebelahnya buru-buru membantu, memunguti satu per satu barang Naya. Tapi kemudian, dia berhenti ketika membaca sampul salah satu novel yang terguling ke kakinya:

Cinta Terakhir di Planet Mars — Volume 2: Aku, Kamu, dan Alien Berjaket Kulit.”

Dia menatap Naya, lalu tersenyum—bukan senyum mengejek, tapi seperti sedang menahan tawa yang akan meledak kapan saja.

"Ini... bukunya seru?" tanya si cowok, sambil mengulurkan novel itu ke Naya dengan nada yang terlalu serius untuk ukuran pertanyaan itu.

Naya rasanya ingin segera turun dari angkot, kalau perlu lompot sekalian. Wajahnya memerah. Dia meraih novel itu dan bergumam, “Itu... pinjeman teman.”

Cowok itu mengangguk dramatis. “Ah, iya, biasa. Teman pinjem buku aneh, terus kita keterusan bacanya sampai jam satu pagi. Paham.”

Naya tidak tahu apakah dia ingin tertawa atau meninju.

Sisa perjalanan berlangsung dalam diam. Tapi diam yang ganjil. Beberapa kali Naya melirik cowok itu dari ujung mata. Dia melihat cowok itu menahan senyum setiap kali matanya jatuh ke arah novel yang kini sudah masuk kembali ke tas Naya. Cowok itu tampak seperti seseorang yang terlalu nyaman di dalam angkot dan terlalu percaya diri untuk orang yang bawa plastik misterius di pagi hari.

Saat turun, cowok itu lebih dulu. Sebelum melompat keluar, dia sempat menoleh dan berkata, “Sampai jumpa, alien girl.”

Dan angkot pun melaju lagi, meninggalkan Naya yang bengong di baris ketiga.


sumber gambar : pinterest

CH LENGKAP SELANJUTNYA

Bagaimana pendapatmu dengan cerita ini?
Share:
Comments
Comments

1 comment:

TERBARU

Copyright © 2014 - SUKA SUKA MICKEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com